Dalam rangka pembukaan Printemps francais 2011, Centre Culturel Francais (CCF) Jakarta bekerjasama dengan Goethe-Institut Indonesien dan didukung oleh Majalah Dewi mempersembahkan:
Pameran Seni Kontemporer DYSFASHIONAL #6 Jakarta
Galeri Nasional Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur No. 14, Jakarta Pusat
Sabtu 7 Mei 2011
Pembukaan dimulai pukul 17.00 WIB
Pameran:
8-15 Mei 2011
Pukul 10.00 – 22.00 WIB
Setelah berkunjung ke Luxembourg (2007), Lausanne (2008), Paris (2009), Berlin dan Moskow (2010), Dysfashional akan berkelana keluar Eropa untuk pertama kalinya, yaitu ke Jakarta untuk menqampilkan berbagai karya yang telah diseleksi oleh kurator Luca Marchetti dan Emmanuele Quinz.
Meskipun berputar pada tema mode dan fesyen, namun Dysfashional tidak menampilkan busana. Terletak antara mode dan seni kontemporer, pameran dalam bentuk instalasi, video dan obyek ini bermain dengan segala bahan yang menjadikan mode sebuah petualangan estetis dan identitas. Dysfashioal melihat fashion dalam arti seluas-luasnya. Bukannya pameran pakaian dan gaya. Dysfashional mengeksplorasi berbagai bahan yang mengubah mode menjadi sebuah cara yang mewakili identitas dan pengalaman pribadi. Dysfashional menangkap dunia fashion dengan memeriksa pendekatan desainer dan seniman dari berbagai latar belakang dan mengajak kita pada sebuah perjalanan spektakuler.
Di Jakarta, untuk pertama kalinya Dysfashional akan menampilkan sebuah pameran dengan karya-karya yang merupakan gabungan dari bebeerapa desainer dan seniman besar seni kontemporer Eropa dan Indonesia: Bless, Hussein Chalayan, Davy Linggar, Deden Hendan Durahman, Amie Dicke, Dita Gambiro, Kiki Rizki + Erika Ernawan, Antonio Marras, Justin Morin + Billie Mertens, Oscar Lawalata, ruangrupa, Raf Simons, Michael Sontag, Stella Rissa + Jay Subyakto dan Gaspard Yurkievich + Florence Doleac. Lima di antara karya seniman Indonesia dibuat khusus untuk Dyfashional #6 Jakarta.
“Dysfashional dirancang sebagai sebuah situs di mana pameran menjadi ruang eksperimen, sebuah tanah eksplorasi baik untuk seniman maupun pengunjung. Sebagai pameran fesyen yang tidak menunjukkan pakaian, Dysfashional menunjukkan bahwa fesyen melampaui obyek yang menjadikannya materi, fesyen adalah suatu sensibilitas yang tidak stabil”.
Luca Marchetti & Emanuele Quinz, kurator