Pameran tunggal POPO
NUMPANG NAMPANG
Kurator: Andi RHARHARHA & Bujangan Urban
Pembukaan pameran:
Sabtu, 6 Maret 2010
Pukul 17.00 – selesai
Dimeriahkan oleh:
The Kucruts
Kapitalindo
Pameran:
8 – 20 Maret 2010
(buka Senin – Sabtu pukul 11.00 – 21.00)
RURU Gallery
ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6, Jakarta Selatan 12820
POPO adalah seorang street artist Jakarta. Awal mula eksistensinya dimulai dari tembok-tembok bisu jalanan. “Silence Speak“, kata POPO mencoba menjelaskan gagasannya yang selama ini berbicara melalui karya-karyanya sebagai diary atas hal-hal pribadi yang tidak bisa diungkapkannya secara verbal.
POPO menggunakan tembok-tembok di pinggir jalanan Jakarta sebagai “Diary Komunikasi Visual Seni Jalanan”. Diary biasanya mencatat cerita atau kejadian pribadi yang dialami sehari-hari. Komunikasi visual, adalah sebuah proses penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan menggunakan medium yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Seni jalanan mengacu pada ruang publik yang menyediakan tempat-tempat untuk menyalurkan ekspresi dengan bahasanya sendiri untuk berbicara kepada publik yang lebih luas lagi.
Selain sebagai seniman, POPO juga mengajar sebagai dosen Komunikasi Visual di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta. POPO diangkat, dan kemudian sering dipanggil, sebagai Dosen Istimewa karena dia dianggap berhasil memakai dan mempresentasikan media street art untuk berkomunikasi dengan publik yang lebih luas.
Kali ini, ruangrupa mengundang POPO secara khusus untuk mempresentasikan karya proyeknya dalam sebuah pameran tunggal di RURUgallery pada 6 – 20 Maret 2009. Untuk pameran tunggalnya ini, POPO akan berkarya mengeksplorasi berbagai macam media digital print polaroid, lukisan, mural, tampilan desktop background vacation, neon box,toys character, instalasi, karya di atas media gelas & mangkok ayam jago, Popo juga menanggapi benda-benda yang menyimpan memori yang dekat dengan pengalamannya seperti lukisan pemandangan alam dan lukisan kuda “jadul”, Ia juga mencoba merebut ruang dengan strategi “numpang nampang”, bersama artis-artis infotainment dan juga salah satu contoh karyanya di bawah ini, Pose karakter POPO berjabat tangan dengan Presiden SBY.