Waktu: April – Mei 2004
Partisipan:
Didoth (Komikus, Jakarta)
Muhammad Reza (Desain Grafis IKJ, Jakarta)
M. Arief Russanto (Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta)
Narpati Awangga (Perupa, Jakarta)
Rachman (Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta)
Dalam sejarahnya, komik Indonesia pernah mengalami masa jayanya semenjak pertengahan tahun 50-an. Dalam bentuknya, banyak komik Indonesia yang mencoba mentransformasikan “local content” kedalam komik. Tokoh-tokoh super hero yang diciptakan merupakan influence dari komik Amerika yang kala itu merajai dunia komik di Indonesia. Namun tokoh super hero “local” rekaan tersebut mencoba beralkuturasi antara “ke-modernan barat” dengan “tradisional lokal”.
Namun sampai pada tahun 80-an sampai sekarang, komik Indonesia mengalami kesuraman. Tidak lagi banyak produksi komik lokal dalam skala industri. Industri komik di Indonesia telah didominasi oleh komik luar negeri, khususnya Jepang.
Workshop ini bertujuan menggali kembali segala komponen yang terhubung dengan kelahiran komik Indonesia dalam waktu kini mengacu pada sejarah, latar belakang sosio-budaya, dan juga bagaimana proses kreatif dalam penciptaan komik sehingga ia menjadi bahasa visual yang baik.
Rangkaian workshop komik ini berupa diskusi secara intens untuk berbagi pengalaman dari masing-masing partisipan dalam proses kreatif mereka yang akan dipandu oleh beberapa pemateri, kemudian dilanjutkan dengan produksi yang membuka kemungkinan untuk proyek kolaborasi antar partisipan.
Liputan Media:
Mengintip Komik di Halte Bus, KOMPAS, 23 Mei 2004, halaman 18-19